Love Me Love You

Senin, 30 April 2012

Micro Teaching

Group Member
              10036 Melva Safira
              10037 Karin Natalia
              10062 Raja Maspin
              10071 Yulian Astri

MICRO TEACHING
“Go To School”

PENDAHULUAN
1.       Latar Belakang
Pedagogi secara singkat sering diartikan sebagai seni mengajar pada anak. Ilmu Pedagogi itu sendiri dapat digunakan sebagai sarana untuk berinteraksi dan mendekatkan diri kepada anak-anak sehingga proses belajar-mengajar semakin efektif. Salah satu konsep dalam Pedagogi adalah Micro Teaching. Apa itu sebenarnya Micro Teaching???
Micro Teaching berasal dari dua kata yaitu micro berarti kecil, terbatas, sempit dan teaching berarti mengajar. Jadi, Micro Teaching berarti suatu kegiatan mengajar yang dilakukan dengan cara menyederhanakan atau segalanya dikecilkan. Diharapkan, dengan memperkecil ruang proses mengajar, maka metode ini dapat member penilaian mengenai efektifitas proses belajar mengajar, termasuk juga guru. Secara umum, konsep Micro Teaching dapat digunakan untuk menilai kelemahan dan kelebihan suatu metode, sehingga dapat memperbaiki kesalahan, serta dapat menciptakan metode pendekatan baru terhadap anak.
`Ditinjau dari kehidupan sekarang ini, banyak orang menganggap bahwa proses belajar tersebut hanya proses pentransferan ilmu, dimana asalkan ilmu sudah disampaikan maka kwajiban guru sudah selesai. Selain itu istilah Seni Mengajar sudah diabaikan sekarang ini. Para pendidik merasa tidak perlu seni dalam proses pengajaran. Tapi pada kenyataan itu adalah factor critical yang akan menjadi penentu kualitas proses mengajar. Seni tersebut sudah termasuk ke dalam pembentukan karakter yang ideal. Fenomena tersebut merupakan sesuatu hal yang salah, karena mendidik tersebut seharusnya juga memperhatikan pembentukan karakteristik peserta didik. Jadi, guru sebenarnya selain mentransfer ilmu juga menjadi fasilitator serta perangsang anak unutk tumbuh membentuk kepribadian yang baik. Tapi sebenarnya fakta berkata lain, karena guru tidak peduli terhadap perkembangan kepribadian anak, melainkan hanya focus pada ilmu. Hal tersebut menjadi salah satu factor yang menyebabkan banyak anak yang pintar tetapi memiliki karakter yang tidak bagus.
Berdasarkan uraian tersebut, maka kelompok ingin melakukan Micro Teaching di sebuah TK yaitu TK Kartika Jaya untuk melihat apakah konsep Pedagogi sebagai seni mengajar masih diterapkan, serta berusaha menyampaikan pesan kepada Pendidik dan Peserta didik dan memperkenalkan bahwa Pembelajaran berwujud seni merupakan salah satu aspek penting dalam pendidikan anak.
2.      Tujuan
Tujuan dilakukan Micro Teaching pada TK tersebut adalah untuk mengenalkan kepada peserta didik dan Pendidik bahwa mengajar bukan sebatas proses mentransfer ilmu,melainkan sebuah seni yang meliputi proses pembentkan kepribadian dan karakter anak yang ideal.
3.      Manfaat
Adapun manfaat dari Micro Teaching tersebut :
a.  Menjelaskan bahwa mengajar merupakan sebuah proses pembentukan kepribadian yang baik dan bukan sebatas mentransfer ilmu semata.
b.   Sebagai salah satu sarana pendekatan terhadap anak-anak yang dapat digunakan untuk melakukan penilaian terhadap peserta didik.
c.  Dapat membantu menemukan metode yang efektif digunakan dalam proses belajar mengajar khusunya pada TK tersebut.

LANDASAN TEORI
1.      Teori Pengajaran Pedagogi Modern
Pandangan mengenai bahwa Pedagogi hanya sebatas mengajar dan mengasuh merupakan factor awal yang menyebabkan terbentuknya Pedagogi Modern. Pedagogi Modern memandang bahwa proses mengajar itu tidak hanya focus pada pendidik saja, tetapi juga focus pada peserta didik. Mengatakan bahwa peserta didik menjadi kunci utama mencapai tujuan proses pengajaran tersebut. Ada 2 konsep utama yang dikembangkan dalam Pedagogi Modern, yaitu :
a.   Teaching, yaitu teknik yang digunakan guru dalam mentransformasikan konten pengetahuan, merangsang, mengawasi, dan memfasilitasi pengembangan siswa dalam rangka mencapai tujuan pengajaran. Siswa diberi peluang untuk melakukan penilaian terhadap teknik atau metode pengajaran untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar. Proses belajar mengajar tidak hanya bersifat monoton dan satu belah pihak, melainkan terjadi interaksi resiprokal antara peserta didik dan pendidik.
b.  Learning, proses siswa mengembangkan kemandirian dan inisiatif dalam memperoleh dan menigkatkan pengetahuan serta keterampilan serta karakter yang ideal. Dapat dikatakan, bahwa kulaitsa metode teaching akan membantu anak dalam proses learning dalam pembentukan dirinya sendiri. Belajar bukan hanya proses mencari ilmu pengetahuan, melainkan juga pembentukan keterampilan, seperti berpikir kritis, kemampuan adaptasi, pemecahan masalah, dan pembentukan karakter yang ideal.
2.      4P (Pribadi, Proses, Press, dan Product)
Teori ini menjelaskan mengenai pembentukan kreatifitas serta pengembangan anak secara maksimal. Dalam hal ini, yang paling ditekankan dalam proses belajar mengajar adalah Pribadi. Dimana kemudian Pribadi itu yang akan diproses dan dikembangkan sehingga menciptakan Product yang bagus dan sesuai dengan tujuan pengajaran. Jadi kesimpulannya, dalam memberikan pengajaran, guru bukan menjadi focus utama, melainkan peserta didik yang menjadi focus utama.
3.      Pedagogi Ideal-Spiritual Karakteristik
Teori ini mengemukakan bahwa pembentukan kepribadian yang ideal bukan hanya berdasarkan keilmuan semata, melainkan juga berdasarkan factor spiritual dan Kreatifitas seseorang. Artinya proses belajar mengajar yang baik ketika proses tersebut bukan hanya sebatas proses pentransferan imu, melainkan juga sebagai proses yang membantuk anak dalam pengembangan kepribadian, karakter, dan spiritual yang ideal. Selain itu, teori ini juga mengembangkan prinsip etika, yaitu dalam pembentukan itu semua diperlukan aturan-aturan tertentu. Misalnya, dalam pembentukan karakter yang ideal, maka diperlukan teknik dan metode khusus untuk membentuk hal itu.
4.      Learner-Centered
Alasan mengapa yang digunakan adalah Learner-Centered dan bukan Teacher-Centered, karena dalam Micro Teaching tersebut, kelompok member focus proses pengajaran itu ada pada peserta didik, dan bukan pada kelompok. Kelompok sendiri hanya menjadi fasilitator dan pengarah sehingga proses mengajar tidak lari dari jalur sesungguhnya. Anak dibiarkan berkreasi sebebas mungkin dan mengeluarkan ide-idenya sebebas mungkin, karena menurut kelompok itu menjadi salah satu cara untuk membuka karakter anak yang ideal.


PERENCANAAN
1.      Rancangan Kegiatan
No
Hari / Tanggal
Kegiatan
Tempat
1
Sabtu, 7 April 2012
Diskusi TK
F.Psi USU
2
Sabtu, 7 April 2012
Diskusi mengenai konsep yang digunakan
F.Psi USU
3
Senin, 9 April 2012
Observasi ke TK Kartika Jaya
TK Kartika Jaya
4
Selasa, 10 April 2012
Proses Micro Teaching           
TK Kartika Jaya
5
Senin, 16 April 2012
Pembahasan mengenai M.Teaching
F.Psi USU
6
Jumat, 20 April 2012
Pembuatan Laporan Micro Teaching 
F.Psi USU
7
      Senin, 30 April 2012
Posting Hasil Micro Teaching
Own

2.      Peserta Micro Teaching
Peserta Micro Teaching adalah Siswa TK Kartika Jaya 2-20 Kesatuan Angkatan Darat , di Jalan Karya Jaya Medan. Anak TK yang menjadi peserta Micro Teaching adalah anak dari Kelas B yang memiliki usia berkisal 5-6 tahun.

3.      Alat dan Bahan
Alat dan Bahan yang digunakan dalam proses Micro Teaching adalah :
1.      Kamera Digital
2.      HP (Merekam Video)
3.      Crayon Berwarna
4.      Kertas Origami
5.      Kertas Gambar
6.      Reward

PELAKSANAAN
1.      Observasi
Pelaksanaan micro teaching yang kami lakukan di TK Kartika Jaya berjalan sesuai dengan rancangan jadwal kegiatan. Pada tanggal 9 april kami melakukan observasi ke sekolah TK Kartika Jaya dimana pertama sekali kami menemui Kepala Sekolah untuk meminta ijin melakukan observasi dan Micro Teaching selama dua hari. Setelah mendapatkan ijin kami melakaukan perkenalan dengan guru yang sedang mengajar dan juga para siswa. Agar para siswa tidak merasa terlalu terusik dengan kedatangan kami maka kami meemutuskan agar hanya beberapa orang perwakilan dari kelompok kami yang masuk untuk melakukan observasi. Berdasarkan hasil observasi kami kelihatan sekali bahwa para siswa sangat antusias dengan kegiatan kesenian. Jika kelompok lain mungkin memilih mengajarkan materi yang dirasa sulit oleh anak-anak namun kami memutuskan untuk mengajarkan materi yang menarik dimata anak-anak. setelah melakukan observasi kemudian kami memutuskan kegiatan kesenian yang kami akan ajarkan adalah menggambar, melipat origami dan bernyanyi.
2.      Micro Teaching
Kelompok melakukan kegiatan Micro Teaching pada tanggal 10 April 2012 di TK Kartika Jaya. Pertama-tama kami mengajak anak – anak untuk menggambar ikan. Disana terlihat antusias para murid untuk menggambar dan ada beberapa anak yang tidak mampu mengikuti langkah-langkah untuk menggambar ikan sehingga kami memutuskan ia dapat menggambar hewan lain yang mereka bisa gambarkan. Setelah selesai menggambar kami melakukan dialog dengan para murid dalam rangka menanyakan apakah mereka sudah bosan dan apakah mereka masih mau kami ajak untuk melakukan kegiatan melipat origami. Hasilnya mereka mau sehingga kami melanjutkan kegiatan melipat origami dan semua siswa dapat mengikutinya dengan baik. Setelah kegiatan melipat origami kami mengajak anak-anak untuk bernyanyi dan setelah itu kami membuat tantangan bagi anak yang berani maju kedepan kelas untuk menunjukkan bakatnya dalam bidang apapun (bernyani, membaca puisi dsb) akan kami berikan reward dan yang terakhir kami mengadakan kuis dimana anak-anak harus menyebutkan bahasa inggris dari benda yang kami maksud dan bagi yang bisa menjawab akan kami berikan reward. Semua kegiatan diatas dapat diikuti oleh anak-anak TK Kartika Jaya dengan sangat baik sehingga kami dapat melakukan kegiatan micro teaching dengan lancar.

LAPORAN KEGIATAN
1.      Hasil Micro Teaching
Sesudah melakukan proses Micro Teaching, kelompok mendapatkan gambaran mengenai metode pengajaran yang cocok diberikan di TK tersebut. Anak pada TK tersebut memiliki antusias yang besar pada kegiatan-kegiatan yang melibatkan anak-anak tersebut untuk berpartisipasi dalam proses belajar mengajar. Sebagaicontoh, kegiatan Bernyayi, menggambar disambut dengan sangat senang oleh anak-anak di TK tersebut. Akhirnya kelompok membuat hipotesa sementara,bahwa proses belajar-mengajar akan menjadi efektif apabila kegiatan pemberian materi dicampur dengan kegiatan seni. Pemberian materi saja akan membuat peserta didik merasa bosan sehingga anak dan guru tidak dapat berpartisipasi dengan maksimal dalam proses pembelajaran. Dengan pemberian kegiatan seni tersebut, maka anak-anak akan semangat kembali sehingga secara tak langsung materi yang disampaikan akan dapat diterima dengan maksimal oleh peserta didik. Hal lainnya adalah dengan Micro Teaching tersebut kelompok mendapat gambaran mengenai Individual Differences dalam proses pengajaran. Dalam satu TK tersebut terdiri oleh anak yang beraneka ragam, sehingga cara yang diberikan juga berbeda antara satu dengan yang lain.
2.      Kesimpulan
Sekolah TK tersebut masih menggunakan prinsip Pedagogi yang sesuai dengan Landasan Teori yang dibuat oleh kelompok. Metode yang diberikan dalam sekolah tersebut bukan saja proses Pentransferan ilmu, tetapi juga proses pembentukan kepribadian dan karakter yang ideal termasuk kreatifitas dan seni. Hanya saja, guru masih kelihatan seperti mendominasi anak, dan anak diberi ruang gerak yang sempit dalam penuangan kreatifitas.



Beberapa Dokumentasi

Micro Teaching Video <-------- Click Here

Minggu, 22 April 2012

Tastemoni Pedagogi


Perkuliahan Pedagogi 23 April 2012, hari ini tidak menimbulkan suasana hangat seperti perkuliahan biasa. Mungkin karena ada kesalah pahaman antara dua belah pihak. Tapi secara pribadi, saya rasa persentase kesalahan terbesar ada pada mahasiswa. Mengapa????
Seperti biasa, Reza Yoga Pratama (10-027) selalu menggunakan  landasan teori Pedagogi Ideal Spiritual karakteristik. Teori tersebut mengatakan bahwa untuk membentuk sebuah karakter yang ideal bagi seorang individu, focus utama terletak pada peserta bukan pengampu. Artinya, kitalah yang menentukan bagaimana kita menjadi individu dengan karakter yang ideal. Sedangkan, dosen pengampu menjadi fasilitator serta pengarah dan perangsang bagi serta didik. Bagaimana hubungannya dengan pembelajaran sekarang??? Nah, setiap pertanyaan yang diberikan oleh dosen pengampu merupakan salah satu perwujudan rangsangan dan fasilitator kepada peserta didik agar seorang individu dapat bertanggung jawab akan diri nya sendiri. Pada saat seorang individu tidak menjawab pertanyaan dosen, apakah artinya itu?? Apakah mahasiswa itu sombong??? Apakah siswa itu tidak focus??? Apakah siswa itu bosan??? Jawabannya belum tentu. Tetapi yang pasti peserta didik tidak menerapkan Teori Pedagogi Ideal karakteristik, karena peserta didik menganggap bahwa semuanya tanggung jawab dosen pengampu dan peserta hanya sebagai peserta semata.
Konsep yang lain adalah kita sekarang menerapkan Learner-Centered Study bukan Teacher Centered. Dasarnya,Jadi pada  dasarnya bukan pengajar yang menjadi focus, melainkan pendidik. So, pada dasarnya kuliah hari ini menyimpang dari teori di atas, secara pribadi menurut saya. Tapi walaupun seperti itu, kesalahpahaman adalah factor tersbesar.

Rabu, 18 April 2012

Action Plan Micro Teaching

Group Micro Teaching
Koor              :   10027 Reza Yoga Pratama
Memb            :   10006 Muhamad Fadly
                          10036 Melva Safira
                          10037 Karin Natalia
                          10051 Deepraj Kaur Sandhu
                          10062 Raja Maspin
                          10071 Yulian Astri
A.      Pendahuluan
Pendidikan pada dasarnya merupakan salah satu alat untuk memajukan kehidupan seseorang. Pada zaman sekarang ini, pendidikan bukanlah lagi menjadi kebutuhan sekunder, melainkan menjadi kebutuhan primer, karena orang tanpa pendidikan sekarang ini akan mendapat kedudukan rendah dalam masyarakat. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pendidikan itu memegang peran penting dalam membentuk pribadi yang sukses. Pendidikan bukan hanya sekedar proses pentransferan ilmu, melainkan juga termasuk di dalamnya proses pembentukan pribadi yang berkualitas. Pribadi yang berkualitas dipandang bukan hanya seberapa banyak ilmu yang dia peroleh, melainkan juga dapat di pandang dari kreatifitas, kepribadian, serta kemampuan problem solving dan adaptasi seseorang.
Sekarang ini, pendidikan merupakan hanya proses pentransferan ilmu, tidak lagi menjadi proses yang mendidik. Guru merasa kewajibannya sudah selesai apabila dia sudah menyampaikan pemikirannya, tanpa memandang bagaimana anak tersebut. Bahkan, anak TK sekarang ini sudah diberikan pelajaran selayaknya anak di Sekolah Dasar. Pembelajan Seni sudah menjadi misi optional dalam proses pendidikan sekarang ini. Menyanyi, menggambar, melukis, serta kegiatan yang dapat membantu pembentukan kreatifitas siswa perlahan-lahan mulai diabaikan. Padahal, kreativitas merupakan salah satu factor penting penentu kualitas seorang anak.
Berdasarkan hal tersebut, kelompok ini melakukan Micro Teaching pada sebuah Tk, untuk melihat serta berusaha menyampaikan pesan kepada Pendidik dan Peserta didik bahwa Pembelajaran berwujud seni merupakan salah satu aspek penting dalam pendidikan anak.

B.      Landasan Teori
Landasan teori yang digunakan dalam proses micro teaching ini adalah :
a.       Teori Pengajaran Pedagogi Modern, mengatakan bahwa pengajaran bukan hanya proses transfer ilmu, melainkan juga proses transformasi, merangsang, dan membangkitkan kreatifitas siswa.
b.      Pendekatan 4P, yang memandang bahwa kreatifitas dibentuk berdsarkan empat critical factor, yaitu Pribadi, Proses, Press, dan Product.
c.       Pedagogi Ideal-Spiritual Karakteristik, mengemukakan mengenai pembentukan kepribadian yang ideal bukan hanya berdasarkan keilmuan semata, melainkan juga berdasarkan factor spiritual dan Kreatifitas seseorang.
d.      Pendekatan Learner – Centered, mengenai proses pendidikan berada pada tangan peserta didik, dimana peserta yang menjadi focus utama dan berperan aktif dalam proses pendidikan.

C.      Alat dan Bahan
Alat dan Bahan yang digunakan dalam proses Micro Teaching adalah :
1.       Kamera Digital
2.       HP (Merekam Video)
3.       Crayon Berwarna
4.       Kertas Origami
5.       Kertas Gambar
6.       Reward

D.      Peserta Micro Teaching
Peserta Micro Teaching adalah Siswa TK Kartika Jaya 2-20 Kesatuan Angkatan Darat , di Jalan Karya Jaya Medan. Anak TK yang menjadi peserta Micro Teaching adalah anak dari Kelas B yang memiliki usia berkisal 5-6 tahun.

E.       Rencana Kegiatan
Rancangan kegiatan yang akan dilaksanakan pada TK tersebut adalah :
1.       Perkenalan antara Mahiswa Micro Teaching dengan murid-murid Tk.
2.       Bernyanyi bersama-sama sebagai permulaan pelaksanaan kegiatan.
3.       Menggambar bersama dengan peserta didik.
4.       Mengajar anak melakukan permainan Lipat Origami.
5.       Bermain tebak-tebakan kata dengan peserta Micro Teaching.
6.       Pembagian Reward kepada adik-adik sebagai penutup kegiatan.

F.       Rancangan Jadwal Kegiatan
1.       Diskusi TK                                                                                                            Sabtu, 7 April 2012
2.       Diskusi mengenai konsep yang digunakan                                            Sabtu, 7 April 2012
3.       Observasi ke TK Kartika Jaya                                                                       Senin, 9 April 2012
4.       Proses Micro Teaching                                                                   Senin, 9 April 2012
5.       Pembahasan mengenai M.Teaching                                                        Senin, 16 April 2012
6.       Pembuatan Laporan Micro Teaching                                                       Jumat, 20 April 2012
7.       Posting Hasil Micro Teaching                                                       Sabtu, 21 April 2012